Jumat, 09 Maret 2012

KEORGANISASIAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA


A.   PASKIBRA
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah dipilih / mewakili kelasnya untuk mengibarkan /  menurunkan Bendera pada setiap Upacara rutin di sekolah atau memperingati hari Proklamasi pada tanggal 17 Agustus dan upacara bendera hari besar nasional lainnya.
B.   PASKIBRAKA

a)    Pengertian Paskibraka


PASKIBRAKA ( Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah terpilih untuk mewakili propinsinya dalam acara pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka (duplikat) pada Upacara Kenegaraan 17 Agustus dalam rangka Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
b)    Sejarah Paskibraka
Sejarah Paskibraka, dimulai 17 Agustus 1950, saat pertama kali peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan, setelah Presiden Sukarno hijrah dari Yogyakarta. Namun sebenarnya, dalam peringatan skala kecil pada 1946 silam, kegiatan ini sudah dilaksanakan di Gedung Agung, Yogyakarta .


Tata cara penaikan dan penurunan Bendera Pusaka, pertama kali disusun oleh ajudan Presiden Sukarno, Husen Mutahar. Kemudian pada 1967, Husen yang waktu itu menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di masa pemerintahan Soeharto, juga menerima tugas yang sama. Formasi Paskibraka, diambil dari tanggal, bulan dan tahun dibacakannya Proklamasi kemerdekaan_RI.
c)    Persyaratan Menjadi Anggota Paskibraka
Untuk menjadi calon anggota Paskibraka, diperlukan beberapa persyaratan. Syaratnya, memiliki tubuh sehat, tinggi badan minimal 170 sentimeter untuk putra, dan 165 sentimeter untuk putri. Mereka juga harus memiliki nilai akademis yang baik, serta aktif berorganisasi.

Seleksi penerimaannya dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga nasional. Dan, yang bertugas pada upacara tahun ini, terdiri dari 64 orang, perwakilan 32 provinsi. Mereka sudah menjalani latihan fisik dan mental selama 27 hari. Pelatihnya sebagian besar adalah anggota TNI/Polri. ( IAN/Tim Liputan6 SCTV ).

1.    Aklaq
    1. Mental dan moral dapat di pertanggung jawabkan
    2. Mentaati kewajiban agama yang di anutnya
    3. Berbudi pekerti luhur dan bertingkah laku yang baiK
2.    Kepribadian
a.    Ramah dan pandai bergaul
b.    Bersahaja, sopan dan berdisiplin
3.    Kesehatan                                                                                                                                                      
a.  Tidak berkaca mata
b.  Tegap dan tidak cacat badan
c.  Tinggi badan :
§  Putra Minimal : 170 cm
§  Putri Minimal  : 165 cm
    1. Berpenampilan segar, menarik dan selalu ceria

b)    Tahap Seleksi Calon Anggota Paskibraka

Semua calon akan di pilih dari sekolah tingkat SLTA lalu mengikuti seleksi tingkat II.
Sekolah – Kecamatan – Kabupaten – Propinsi – Nasional



C.   PERLENGKAPAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA

1.    Pakaian Dinas Upacara ( PDU )
Terdiri atas 4 bagian :
1. Di gunakan untuk upacara   PDU  I
2. Di gunakan pada acara resmi PDU  II
3. Pakaian pola biasa  PDU  III
4. Pakaian biasa    PDU  IV

2.    Lencana Merah Putih Garuda
Merupakan suatu tanda yang diberikan kepada seorang Paskibra yang telah mengikuti massa latihan, pemusatan latihan, dan pelantikan / pengukuhan serta sebagai identitas diri seorang Paskibra

·         Persyaratan Memiliki lencana Merah Putih Garuda
1.    Telah mengikuti masa latihan
2.    Telah mengikuti masa orientasi
3.    Mengikuti pelantikan / pengukuhan

·         Tingkatan Warna Dasar Lencana Merah Putih Garuda ( MPG )
1.    Gambar Burung Garuda sebagai ideologi Pancasila
2.    Warna putih di gunakan untuk kalangan SMP
3.    Warna hijau di gunakan untuk kalangan SLTA
4.    Warna merah di gunakan untuk kalangan PASKIBRAKA
5.    Warna ungu di gunakan untuk kalangan pembina PASKIBRAKA
6.    Warna kuning di gunakan untuk kalangan senior atau pembina PASKIBRAKA yang mempunyai prestasi dalam bidang kepemudaan di tingkat PASKIBRAKA

·         Perlakuan Terhadap Lencana Merah Putih Garuda
1.    Lencana jangan sampai di hilangkan
2.    Lencana harus dalam keadaan terawat
3.    Lencana tidak boleh di letakan sembarangan
4.    Lencana tidak boleh di perlakukan sembarangan

D.   HALENTRI PASKIBRA

Halentri adalah tata cara kehidupan sehari – hari seorang Paskibra

a)    Pelaksanaan Penghormatan Militer ( PPM )
Merupakan suatu penghormatan yang di berikan junior kepada seorang senior, waktu dalam latihan maupun di luar latihan. Waktu PPM dari pukul 08.00 s/d 18.00 WIB. Jika sudah lewat dari batas yang sudah di tentukan cukup dengan mengucapkan ” salam ”.

b)    Halentri Di Jalan
1.    Jika bertemu yang lebih tua sapalah terlebih dahulu
2.    Bersikap ramah ( tidak menentang )
3.    Jika di ajak bicara tataplah wajahnya dan pandangan tetap lurus ke depan, jangan membuang pandangan / muka.
4.    Jika terburu – buru mintalah permisi.

c)    Halentri Bertamu
1.    Ketuklah pintu terlebih dahulu sambil mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan.
2.    Jangan masuk sebelum di persilahkan masuk.
3.    Katakan maksud dan tujuan kita.
4.    Jangan duduk sebelum di persilahkan duduk terlebih dahulu dan ambilah sikap duduk yang baik.
5.    Jangan sekali – kali memegang meja.
6.    Uraikan maksud dan tujuan kita.
7.    Setiap di ajak bicara jangan memalingkan pandangan dan mengalihkan pembicaraan.
8.    Jika di beri pertanyaan jawablah dengan tegas dan jelas serta sopan ( jangan menjawab dengan menggunakan kepala ).
9.    Bicaralah dengan baik dan sopan.
10.  Jika sudah selesai ucapkan salam dan kembalikan kursi pada posisi semula.

d)    Halentri Makan
1.    Waktu makan posisi tubuh tegak.
2.    Sendok di pegang oleh tangan kanan dan garpu di pegang oleh tangan kiri.
3.    Cara memegang sendok dan garpu sama dengan memegang pena.
4.    Diwaktu sedang makan tidak ada yang bicara.
Sebelum dan sesudah makan selalu membaca do’a.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar